Edukasi
Stunting
Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang tidak memadai terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Anak stunting lebih pendek dari anak seusianya dan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan kognitif.
Data : Menurut data terbaru, 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting.

Tanda-Tanda Anak Stunting
5 tanda anak berisiko stunting:
- Berat badan tidak naik dalam 2 bulan terakhir.
- Tinggi badan lebih pendek dari rata-rata usianya.
- Mudah sakit berulang.
- Perkembangan motorik lambat (merangkak, berdiri, berbicara).
- Kurang aktif dan lemas.
Pencegahan Stunting
Langkah-langkah pencegahan:
- Berikan ASI eksklusif 6 bulan pertama.
- MPASI bergizi lengkap (protein, sayuran, buah, karbohidrat).
- Imunisasi lengkap sesuai jadwal.
- Rajin ke posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang.
- Pastikan sanitasi lingkungan bersih.
Mitos vs Fakta
Beberapa Mitos dan Fakta seputar stunting
Mitos: “Anak pendek itu wajar, mungkin keturunan.”
Fakta: Genetik memang bisa memengaruhi tinggi badan, tapi faktor utama stunting bukanlah keturunan. Sebagian besar kasus stunting disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti kebersihan yang buruk. Jadi, meskipun faktor genetik ada, memastikan lingkungan sehat dan pola makan yang baik tetap penting untuk pencegahan stunting.
Mitos : “Kalau sudah stunting, tidak bisa diubah lagi.”
Fakta: Meski pencegahan dini lebih baik, intervensi tetap bisa dilakukan meski anak sudah lewat usia dua tahun. Asupan gizi yang tepat, stimulasi, dan pola hidup sehat bisa membantu meningkatkan kualitas hidup anak. Jangan ragu untuk terus memberi dukungan kesehatan dan nutrisi pada anak ya.
Mitos: Stunting Hanya Berdampak pada Fisik Anak
Fakta: Selain memengaruhi tinggi badan, stunting juga berdampak besar pada perkembangan otak anak, lho! Anak yang mengalami stunting berisiko lebih rendah dalam kemampuan belajar dan lebih rentan terhadap penyakit. Jadi, penting banget memastikan anak mendapat asupan gizi yang optimal demi masa depan yang lebih baik.
Mitos: Stunting Hanya Dialami oleh Anak yang Bertubuh Pendek
Fakta: Stunting memang menyebabkan anak tampak lebih pendek dari anak seusianya, tapi tidak semua anak pendek mengalami stunting, ya! Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif. Jadi, penting bagi kamu untuk memastikan nutrisi seimbang untuk anak, terutama di dua tahun pertama usianya.
Mitos: Stunting Hanya Terjadi pada Keluarga Kurang Mampu
Fakta: Meski sering dikaitkan dengan ekonomi, stunting bisa terjadi di semua kalangan. Kurangnya pengetahuan soal gizi dan pola asuh yang tepat bisa jadi penyebab utama. Untuk itu, pengetahuan dan praktik pola makan sehat sangat diperlukan untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.